(Testimoni : dari Dwi Widayati Pendowoharjo Bantul)
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka ? Amat buruklah apa yang mereka sangka itu” (QS.Al Jatsiyah (45): 21).Mengajak kepada kebaikan hendaknya menjadi kebutuhan bagi hamba –hamba Allah yang bertakwa. Ketakwaan kepada Allah akan melahirkan kebaikan –kebaikan dalam diri kita. Berbuat baik kepada diri sendiri dengan mengendalikan setiap prilaku perbuatan kita menjaga dari segala hal-hal yang membuat diri kita rusak baik fisik maupun akhlaknya. Berbuat baik kepada orang lain dengan mengendalikan diri kita agar tidak menyakiti hamba –hamba Allah lainnya, karena sikap kasih sayang sangat dianjurkan dan menjadi ciri orang yang bertakwa, kepada makhluk Allah lainya tumbuhan dan hewan saja kita harus memperlakukannya dengan baik merawatnya dengan penuh kasih sayang karena mereka adalah makhluk ciptaan Nya juga. Hamba Allah yang suka berbuat baik kepada orang lain tentunya akan mendapat balasan kebaikan juga dari Allah SWT akan mendapatkan kasih sayang Nya , rakhmat Allah SWT, sehingga ketika orang itu diuji dia akan selalu mendapat perlindungan dari Allah. Karena setiap hamba Allah tidak akan luput dari ujian Nya , ketika Allah mendiamkan hambanya itu juga salah satu bentuk dari ujian, tidak diuji berarti tidak ada penghapusan dosa dari Allah , tidak ada kenaikan derajat dari Allah SWT.Orang yang berbuat kejahatan Allah membiarkannya terus untuk berbuat kejahatan sampai orang tersebut sadar untuk bertobat , itulah bentuk ujiannya. Orang yang menderita sakit, orang yang kekurangan harta benda, orang yang kelebihan harga benda itu, orang yang sulit keturunan dan orang yang sulit jodoh itu semua adalah bentuk- bentuk ujian dari Allah SWT .Dari Syidad bin Aus ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Allah SWT berfirman, Jika Aku menguji seorang hamba Ku yang beriman, lalu ia memuji Ku dan bersabar atas ujian yang Aku berikan, maka ia bangkit dari tempat berbaringnya dalam keadaan bersih dari dosa, seperti pada hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya. Lalu Allah berkata kepada malaikat hafadzah, “Sesungguhnya Aku telah mengikat hamba Ku ini dan mengujinya, maka alirkanlah kepadanya pahala sebagaimana yang kalian alirkan ketika ia dalam keadaan sehat .” (HR.Ahmad, Abu Ya’la dan Abu Nu’aim) Bagaimana sikap kita terhadap semua ujian tersebut, sikap yang benar menurut para ulama adalah menerima setiap bentuk ujian sambil kita berikhtiar bagaimana agar cobaan yang sedang kita terima sanggup dihadapi dan keluar dari ujian tersebut dengan baik dan sabar. Juga setelah lepas dari ujian hal tersebut sebenarnya bentuk ujian lagi bagi kita, bagaimana kita mensikapi rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan membantu dan peduli kepada orang lain yang sedang diuji olah Allah. Jadi sebenarnya ujian itu tidak ada selesainya tinggal kita sabar atau tidak terhadap kehendak Allah SWT.
PENYAKIT SEMBUH
Alhamdulillah penyakit saudara kita Ibu Dwi Widayati di Pendowoharjo Bantul , Penyakit kadar gulanya yang tinggi dan lemah jantung sudah berobat ke dokter dan ke berbagai alternatif, awalnya mengenal Tabloid Hikmah ketika membeli koran di pengecer dan tertarik pada panti dan doa anak yatim dengan sabar mulai menyisihkan sebagian rejekinya untuk sedekah di panti asuhan akhirnya kadar gulanya bisa normal dan jantungnya sehat kembali.
KEGIATAN PANTI ASUHAN
Alhamdulillah sampai saat ini anak- anak kami masih dapat mengenyam pendidikan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi berkat bantuan Bapak dan Ibu Dermawan . Bagi yang ingin membantu dapat menghubungi Ustad Rohmad ( Pengurus Harian) di nomor 081328416439 yang berminat membantu silahkan kami menyediakan nomor rekening atas nama Panti Asuhan Miftakhul Jannah, Rekening BNI Trikora Yogyakarta : 0191609830 , Rekening BRI Kusumanegara Yogyakarta : 0986-01-002416-50-4 . Bagi yang berminat Buku Amaliyah edisi ke 4, sms saja di 082138697600 atau 085292460005 Insya Allah kami berikan cuma-cuma selama masih ada.